Kamis, 27 November 2008

HUT PGRI Ke 63 dan HUT Guru Nasinal Cukup meriah


Tanggal 25 Nopember 2008 adalah Hari yang sangat bersejarah bagi Guru sang umar bakri yang yang makin hari makin dapat dibanggakan kesejahteraannya

SpendaBo adalah sekolah yang hari ini memberlakukan seluruh rangkaian upacaranya di pandu dan ditugasi oleh semua guru,yang keseharian upacara hari senin dilakukan oleh siswa
HUt PGRI ke 63 sangat sederhana namun cukup meriah mulai dari Ajudan Pembina di tugaskan oleh susetyo Utami,Pembina oleh Rasmadi SPd,Pembawa acara Ibu Anik panggilan akrabnya yang seehariannya sebagai Wali Siswa RSBI dengan Bahsa Inggrisnya yang sudah fasih,organ oleh Bapak Edy s

Tidak kalah pentingnya paduan suara juga ditugaskan semua guru lihat fotonya.,Komandan uapcarapun dipimpin langsung bapak Agus S edy
Ditambahkan juga oleh utami yang ketua PGRI Ranting SpendaBo juga dilakukan pemilihan guru Idola dan guru Disiplin.

Ternyata Pemilihan langsung dilakukan oleh siswa senbanyak 1000siswa kurang lebih dengan pemilihan langsung dengan kesimpulan akhir dari juri panitia pemilihan dua kriteria tersebut adalahGuru Idola (Ibu Varicha Ulfa) dan guru Disiplin(Indah Rijani SPd)

Disela-sela acara peringatan HUT PGRI ke 63 dan HUT Guru Nasional ke 15 dilakukan Kepala Urusan Kesiswaan Darso diadakan Debat Kandidat calaon Ketua OSIS Spendabo untuk periode 2008/2009 dengan cukup meriah ikuti Foto selengkapnya.dan InsaAlloh akan diadakan Pemilihan Langsung Umum Calon Ketua OSIS pada hari Sabtu imbuhnya

Kamis, 13 November 2008

peristiwa 10 november di Surabaya


Peristiwa 10 November merupakan peristiwa sejarah perang antara Indonesia dan Belanda. Pada 1 Maret 1942, tentara Jepang mendarat di Pulau Jawa, dan tujuh hari kemudian, tepatnya, 8 Maret, pemerintah kolonial Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Sejak itu, Indonesia diduduki oleh Jepang.

Tiga tahun kemudian, Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu setelah dijatuhkannya bom atom (oleh Amerika Serikat) di Hiroshima dan Nagasaki. Peristiwa itu terjadi pada Agustus 1945. Mengisi kekosongan tersebut, Indonesia kemudian memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Sebelum dilucuti oleh sekutu, rakyat dan para pejuang Indonesia berupaya melucuti senjata para tentara Jepang. Maka timbullah pertempuran-pertempuran yang memakan korban di banyak daerah. Ketika gerakan untuk melucuti pasukan Jepang sedang berkobar, tanggal 15 September 1945, tentara Inggris mendarat di Jakarta, kemudian mendarat di Surabaya pada 25 Oktober. Tentara Inggris didatangkan ke Indonesia atas keputusan dan atas nama Sekutu, dengan tugas untuk melucuti tentara Jepang, membebaskan para tawanan yang ditahan Jepang, serta memulangkan tentara Jepang ke negerinya. Tetapi, selain itu, tentara Inggris juga membawa misi mengembalikan Indonesia kepada pemerintah Belanda sebagai jajahannya.NICA (Netherlands Indies Civil Administration) pun membonceng. Itulah yang meledakkan kemarahan rakyat Indonesia di mana-mana.

Di Surabaya, dikibarkannya bendera Belanda, Merah-Putih-Biru, di Hotel Yamato, telah melahirkan Insiden Tunjungan, yang menyulut berkobarnya bentrokan-bentrokan bersenjata antara pasukan Inggris dengan badan-badan perjuangan yang dibentuk oleh rakyat. Bentrokan-bentrokan bersenjata dengan tentara Inggris di Surabaya, memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, (pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur), pada 30 Oktober.

Setelah terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, penggantinya (Mayor Jenderal Mansergh) mengeluarkan ultimatum yang merupakan penghinaan bagi para pejuang dan rakyat umumnya. Dalam ultimatum itu disebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum adalah jam 6.00 pagi tanggal 10 November 1945.

Ultimatum tersebut ditolak oleh Indonesia. Sebab, Republik Indonesia waktu itu sudah berdiri (walaupun baru saja diproklamasikan), dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) sebagai alat negara juga telah dibentuk.

Selain itu, banyak sekali organisasi perjuangan yang telah dibentuk masyarakat, termasuk di kalangan pemuda, mahasiswa dan pelajar. Badan-badan perjuangan itu telah muncul sebagai manifestasi tekad bersama untuk membela republik yang masih muda, untuk melucuti pasukan Jepang, dan untuk menentang masuknya kembali kolonialisme Belanda (yang memboncengi kehadiran tentara Inggris di Indonesia).

Pada 10 November pagi, tentara Inggris mulai melancarkan serangan besar-besaran dan dahsyat sekali, dengan mengerahkan sekitar 30 000 serdadu, 50 pesawat terbang, dan sejumlah besar kapal perang.

Berbagai bagian kota Surabaya dihujani bom, ditembaki secara membabi-buta dengan meriam dari laut dan darat. Ribuan penduduk menjadi korban, banyak yang meninggal dan lebih banyak lagi yang luka-luka. Tetapi, perlawanan pejuang-pejuang juga berkobar di seluruh kota, dengan bantuan yang aktif dari penduduk.

Pihak Inggris menduga bahwa perlawanan rakyat Indonesia di Surabaya bisa ditaklukkan dalam tempo 3 hari saja, dengan mengerahkan persenjataan modern yang lengkap, termasuk pesawat terbang, kapal perang, tank, dan kendaraan lapis baja yang cukup banyak.

Namun di luar dugaan, ternyata para tokoh-tokoh masyarakat yang terdiri dari kalangan ulama' serta kiyai-kiyai pondok jawa seperti KH. Hasyim Asy'ari, KH. Wahab Hasbullah serta kiyai-kiyai pesantren lainnya mengerahkan santri-santri mereka dan masyarakat umum (pada waktu itu masyarakat tidak begitu patuh kepada pemerintahan tetapi mereka lebih patuh dan taat kepada para kiyai)juga ada pelopor muda seperti bung tomo dan lainnya. sehingga perlawanan itu bisa bertahan lama, berlangsung dari hari ke hari, dan dari minggu ke minggu lainnya. Perlawanan rakyat yang pada awalnya dilakukan secara spontan dan tidak terkoordinasi, makin hari makin teratur. Pertempuran besar-besaran ini memakan waktu sampai sebulan, sebelum seluruh kota jatuh di tangan pihak Inggris.

Peristiwa berdarah di Surabaya ketika itu juga telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat yang menjadi korban ketika itulah yang kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan.

SMP N 2 BOJONEGORO RAIH JUARA 1 ??!!


Dalam rangka seleksi karya ilmiah tingkat kabupaten pada tanggal 20 Oktober kemarin di helat lomba karya ilmiah tingkat SD, SMP, SMA sekabupaten Bojonegoro yang hasilnya dimenangkan oleh SMP N 2 Bojonegoro atas nama Rasmadi, SPd pada tingkat SMP dengan judul “Penggunaan Koran Lisan” Pada presentasinya di depan juri kemarin Rasmadi mampu menjelaskan secara detail karyanya setebal 50 halaman yang berisi inovasi alat peraga fisika dan ternyata yang dimaksud Koran Lisan adalah Kotak Rangkaian Listrik Antik. Menurut Rasmadi yang di maksud Antik karena bisa diperoleh dari barang bekas dan dengan biaya yang sangat murah. Alat tersebut untuk membantu siswa dalam memahami hukum Ohm dan hukum Kirchoff. Menurut ketua forum ilmiah guru Bojonegoro Drs. Suwasto, MPd hasil seleksi ini sangat optimis menang di Jawa Timur. Pasalna, ini adalah temuan langka lagi pula kemasan tulisan serta presentasinya sangat baik. Sementara di tingkat SD dimenangkan oleh Drs. Sutrisno, MPd SDN Sumberagung Ngraho, sedang tingkat SMA diraih oleh Dra. Diyah Rumpinuji dari SMA Ngraho. Dalam hal ini panitia menyediakan hadiah berupa uang pembinaan sebesar 2 Juta Rupiah untuk maju ke tingkat Jatim.

HASIL TRY OUT BIMUN TAHAP 1 BELUM MENGGEMBIRAKAN

Bimbingan Belajar Intensif merupakan langkah awal persiapan untuk menuju sebuah hasil belajar sacara standar Nasional bahkan internasional.Rintisan dalam ini mulai dirlis oleh SpendaBo untuk kesuksesan peningkatan mutu dengan 4 mapel yakni Fisika/Biologi,Matematika,bahsa Indonesia,Bahasa Inggris dengan target SKL 5,25

cc2008news sempat mendata bagi yang masuk 10 besar try out pertama Utari Nurhayati klas 9a dengan total nilai ,dan disusul Rasyid Anwar(9a),Niswatul Qonaah(9a),Ria lestari handayani(9a),Sonny aditya L(9a),Meynita Sari(9a),Ulfa Fitriyani R(9a),Siti Talitha Rahma(9a),MNia Dwi miranti (9a),Naylil Umiyatin(9a)

Adapun Lukiswati sebagai Kaur Kuruikulum menambahkan agar anak-anak supaya lebih giat dan mempersiapkan lebih jauh lagi agar target 100% tetap terwujud di Akhir Bimbingan Intensif yang akan datang.

Minggu, 02 November 2008

KASEK BESERTA IBU SMPN 2 BOJONEGORO CJH 2008


Drs. B.B. Sutedjo, MM akan berangkat Haji pada tanggal 4 November 2008. Drs. B.B. Sutedjo deg-degan menunggu hari itu tiba, dan segala yang dirasakannya belum pernah ada diangan-angan. Guna berngkat utk menyiapkan mental dan fisiknya dijelaskan salah satu guru yang bernama Hj wiwik pamuji yang keseharian mengajar di Salah satu SMAN Favorit di bojonegoro yang kebetulan berangkat jamaah haji pada tahun 2004. Selamat jalan Bapak Drs. B. B. Sutedjo, MM semoga keselamatan berangkat hingga pulang tanpa aral satupun lancar-lancar saja denganbimbingan Alloh. Aminn....!!!

Sabtu, 01 November 2008

tEnTaNg sEkOlAhKu



SMP Negeri 2 Bojonegoro, ya sekolah yang saat ini bergelar DIRS (Designated International Rating School) adalah sekolah unggulan di Bojonegoro !!! Dengan prestasi yang terus meningkat dan terus meningkat saya yakin akan menjadi sekolah terbaik. Lihat aja perbandingan Hasil Ujian Nasional kelas ix dua tahun terakhir ! Rata-rata tahun pelajaran 2006/2007 adalah 7,98, sementara tahun pelajaran 2007/2008 adalah 8,15. Meningkat 0,27. Dengan perbandingan yang meningkat guru-guru SMP 2 terus meningkatkan kinerjanya, agar tahun ini lebih meningkat lagi, juga menambah jadwal bimbingan belajar kelas IX. Bagi temen-temenku yang sekarang duduk di kelas IX terus tingkatkan belajar kalian dan semoga sukses di Ujian Nasional Mendatang !!!!!!!!!!!!!